Tugas :
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
“Pengertian Manajemen Sumber Daya
Manusia Menurut Para Ahli”
OLEH:
ISDAYANTI
C1A113112
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI
NEGARA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016
PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA MENURUT PARA AHLI
1. Menurut
Hasibuan (2000: 10)
Manajemen
sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga
kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan
dan masyarakat.
Analisis : Dari definisi di atas dapat
dilihat bahwa Hasibuan (2000) memberikan penekanan dalam pemahaman MSDM yaitu
sebagai sebuah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja.
Dalam melakukan kegiatan manajemen sumber daya tidak hanya bagaimana seseorang
pimpinan mengetahui potensi pegawainya, namun lebih pada bagaimana seorang
pemimpin mendesain sebuah formulasi tertentu dalam mengaplikasikan para sumber
daya pegawai yang ada sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Desain yang telah
dibuat tersebut diharapkan mampu mengkoordinir keinginan-keinginan para pegawai
serta koordinasi antara pegawai dan pimpinan serta antar pegawai. Melalui skema
desain yang tepat diharapkan mampu meningkatkan kinerja para pegawai secara
efektif dan efisien sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.
Moses N. Kiggundu (1989) dalam Ambar
Teguh Sulistyani dan Rosidah (2003: 11)
Human
resources management is the development and utilization of personnel for the
effective achievement of individual, organizational, community, national, and
international goals and objectives.
(MSDM adalah pengembangan dan pemanfaatan pegawai dalam rangka tercapainya
tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat, bangsa dan internasioanal
yang efektif).
Analisis : Dalam definisi menurut Kinggundu
(1989) tersebut dapat dilihat bersama bahwa pendapat Kiggundu (1989),
memberikan penekanan pada kata “development and utilization of personnel for
the effective achievement”. Secara garis besar kalimat tersebut memiliki
pemahaman MSDM sebagai sebuah upaya mengembangkan potensi para pegawai melalui
beberapa pelatihan, baik yang sifatnya umum maupun khusus guna memunculkan
pegawai yang benar-benar berkompetensi dalam bidangnya. Menurut Notoatmodjo
(1992: 5) pengembangan sumber daya secara mikro adalah suatu proses perencanaan
pendidikan dan pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai
suatu hasil yang optimum. Sebagai tindak lanjutnya ketika seorang pegawai sudah
mampu meningkatkan kapasitasnya, para pegawai tersebut diproyeksikan dalam
upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan di awal baik itu keberhasilan
individu, masyarakat, maupun organisasi. Namun, dalam pemahaman tentang
pengertian MSDM tersebut masih sangat terbatas belum terlalu kompleks hanya
sebatas upaya pengembangan serta pendayagunaan pegawai saja dalam mencapai
sebuah tujuan yang telah ditetapkan.
3.
Menurut Tulus (1992) dalam
Suharyanto dan Hadna (2005 : 13)
Manajemen
sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan atas pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan dan pemutusan hubungan tenaga kerja dimaksud membantu tujuan
organisasi, individu dan masyarakat.
Analisis : Dalam pemahaman definisi MSDM
menurut Tulus (1992) dirasa telah sedikit lebih kompleks jika dibandingkan
dengan pemahaman yang sebelumnya dengan melihat beberapa fungsi yang telah
mulai dijabarkan sebagai bagian penting dari kegiatan manajemen sumber daya
manusia. Dalam pendapat Tulus (1992) tersebut dapat dilihat bagaimana beliau
mencoba menjabarkan pemahaman MSDM yang ditekankan pada empat fungsi
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Selain itu,
dalam definisi di atas dapat dilihat bagaimana Tulus (1992) mencoba memperjelas
ataupun memberikan poin-poin penting dalam pemahamannya tentang MSDM, yaitu
meliputi pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja. Dalam poin-poin penting yang telah
dijabarkan tersebut dinilai mampu melengkapi pemahaman yang digunakan Tulus
(1992) dalam mendefinisikan MSDM. Melalui berbagai kegiatan-kegiatan dalam
upaya meningkatkan kemampuan para pegawai diharapkan mampu bekerja secara
efektif serta efisien tersebut guna mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya baik itu individu, masyarakat, maupun organisasi.
4.
Menurut Armstrong (1990: 1)
Manajemen
sumber daya manusia adalah suatu pendekatan terhadap manajemen manusia yang
berdasarkan empat prinsip dasar. Pertama, sumber daya manusia adalah harta
paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi, sedangkan manajemen yang
efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut. Kedua, keberhasilan
ini sangat mungkin dicapai jika peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur yang
bertalian dengan manusia dari perusahaan tersebut saling berhubungan, dan
memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan perencanaan
strategis. Ketiga, kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku
manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap hasil pencapaian yang terbaik. Serta yang terakhir adalah
manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi yakni semua anggota
organisasi anggota tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
Analisis : Dari definisi di atas dapat
dilihat bagaimana MSDM mempunyai empat prinsip dasar yang utama, diantaranya
adalah sumber daya manusia menjadi harta paling penting dalam sebuah
organisasi, harus dikelola dan diatur dengan baik, sehingga dapat menimbulkan
peran aktif dari pegawai sehingga manajemen organisasi yang efektif serta efisien.
Yang kedua adalah keberhasilan sangat mungkin dicapai jika kebijaksanaan dan
prosedur yang berkenaan dengan manusia dari perusahaan tersebut saling
berhubungan dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan dan perencanaan
strategis perusahaan. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami sebagai
pentingnya bagaimana suatu kebijakan dibuat serta bagaimana perlakuan yang
diberikan kepada para pegawai sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai untuk
mau berkontribusi secara optimal dalam upaya mencapai tujuan suatu organisasi.
Yang ketiga adalah kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku
manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap hasil pencapaian yang terbaik. Dari pernyataan tersebut dapat
dipahami bahwa kultur, nilai, suasana serta perilaku manajerial organisasi
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam mempengaruhi tingkat kinerja pegawai
agar sesuai dengan harapan suatu organisasi. Ketika suasana kekeluargaan dibawa
dalam sebuah sistem manajerial suatu organisasi kiranya akan lebih efektif
dibanding dengan gaya kepemimpinan yang otoriter, serta mengaanggap bahwa
pegawai bukan hanya sekedar mesin akan tetapi diperlakukan sebagai sekelompok
rekan kerja dalam sebuah tim. Hal tersebut harus dikelola dengan baik sehingga
apa yang menjadi tujuan organisasi bisa tercapai. Yang terakhir adalah MSDM
menjadikan semua anggota organisasi terlibat dan bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama. Melalui fungsi yang terakhir tersebut dapat dilihat bagaimana
para pegawai menjadi sebuah faktor penting dalam sebuah kinerja suatu
organisasi dalam mencapai tujuan suatu organisasi secara efektif serta efisien.
"Berdasarkan
pendapat para pakar tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya
Manusia '(MSDM) merupakan proses pendayagunaan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang dilakukan melalui dengan pengaplikasian fungsi-fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia seperti perencanaan sumber daya manusia,
rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan
pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan
kesehatan kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan, promosi,
kompensasi dan pemutusan hubungan kerja, sehingga mampu memberikan kontribusi
secara efektif dan efisien sesuai dengan harapan usaha perorangan, badan usaha,
perusahaan, lembaga, maupun instansi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar